@edhosetiaaaaa
WELCOME TO MY BLOG
Selasa, 24 Juli 2012
TUGAS MINGGU KE 13-14 ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN
Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan
sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
TUGAS MINGGU KE 11-12 ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
A. Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan
wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung,
memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi
bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung
jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di
pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung
jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan
menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
B. Macam –macam tanggung jawab
Manusia itu berjuang memnuhi keperluannya sendiri dan untuk
keperluan orang lain.dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian
tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau
hubungan yang di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis
tanggung jawab, yaitu:
• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap didir sendiri menuntut kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri daam mengembangkan keperibadian
senbgai manusia pribadi.
Contohnya:
Nurul membaca sambil
berjalan.meskipun senentar-bentar ia meliaht jalan,tetap juga ia
lengah,dan terperosok kesebuah lobang.kakinya terkilir.ia menyesali
dirinya sendiri akan kejadian itu.ia harus beristrahat di rumah beberapa
hari. Konsekuensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung
jawab sendiri akan kelengahannya.
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masuarakat kecil.tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya.tanggung jawab ini menyangkut nama
baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan
,keselamatan,pendidikan dan kehidupan
• Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain,
selain dengan keduduknnya sebagai mahluk social.karena membutuhkan
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
• Tanggung jawab kepada bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,tiap individu adalah warga
Negara suatu Negara.dalam berpikir,berbuat,bertindak,bertingkah laku
manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh Negara.manusia tidak
dapat berbuat semaunya sendiri.bila perbuatan manusia itu salah,maka ia
harus bertanggung jawab kepada Negara.
• Tanggung jawab terhadap tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung
jawab,melainkan untuk menngisi kehidupan manusia mempunyai tanggung
jawab langsung terhadap tuhan.sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas
dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci
mlalui brbagai macam agama.
C. Pengabdian dan pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan
pengorbanan.pengadilan dan pengorbanan adalah perbuatan bail untuk
kepentingan manusia itu sendiri.
•Pengabdian
Pengabdian aadalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat sebagai
perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan
ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab.apabila orang bekerja keras seharian penh untuk mencukupi
kebutuhan.lain hal nya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin
sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,tetapi hanya bantuan saja.
•Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti
persembahan,sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian.dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu
mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
D.Macam-macam Pengabdian dan Pengorbanan
Adapun macam-macam pengabdian:
1. Pengabdian kepada Tuhan YME
Merupakan
wujud cinta, kasih sayang dan penyerahan diri seorang manusia terhadap
tuhan yang telah memberikan manusia tersebut kehidupan di dunia. Salah
satu pengabdiannya ialah beribadah dan mengikuti ajaran-ajarannya.
Contoh Pengabdian dalam kehidupan sehari-hari ialah seorang muslim yang
menjalankan ibadah sholat 5 waktu adalah salah satu contoh pengabdian
kepada Tuhannya, yaitu Allah SWT.
2. Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia
hidup dan tinggal dalam sekumpulan manusia yang disebut masyarakat. Dan
salah satu bentuk pengabdiannya ialah saling membantu dan menjaga satu
sama lain didalam hidup bermasyarakat.
3. Pengabdian kepada Negara
Pengabdian
yang didasari oleh kemauan manusia, yang rela berkorban dan menjaga
persatuan dan kesatuan Negara dimana tempat ia dilahhirkan.
Pengorbanan
Pengorbanan
adalah suatu tindakan manusia yang rela membela tanpa pamrih. Contohnya
adalah sebuah keluarga miskin mempunyai seorang anak yang berumur baru 1
tahun. Anak tersebut masih membutuhkan susu untuk pertumbuhan anak
tersebut, tetapi dilihat dari segi ekonomi yang tidak mampu untuk
membeli susu untuk bayi itu, maka orang tua dari si bayi itu pun bekerja
keras untuk mendapatkan susu, agar anaknya itu bisa minum susu
tersebut. Hal inilah yang dinamakan pengorbanan seorang manusia demi
anak yang telah ia lahirkan.
Macam-macam pengorbanan ialah:
1. Pengorbanan terhadap Negara
Manusia
rela berkorban melawan penjajah yang menjajah negeri tempat ia
dilahirkan. Ini merupakan salah satu wujud pengorbanan manusia yang
dilandasi oleh kemauan diri sendiri, karena tidak mau Negara tempat ia
tinggal itu dijajah oleh Negara lain.
2. Pengorbanan terhadap Manusia itu sendiri
Salah
satu contohnya ialah dari sikap dan tindakan manusia sebagai orang tua
yang bekerja keras demi menghidupi kebutuhan keluarganya.
Dan contoh suatu pengorbanan sudah dijelaskan pada pengertian dan macam-macam pengorbanan tersebut.
Study
kasus : Saya akan berikan satu contoh tentang manusia dan tanggung
jawab, pada kejadian saat ini banyak orang-orang yang melakukan
kejahatan tidak mau bertanggung jawab dan memperbaiki kesalahan atas apa
yang mereka perbuat, dikarenakan ia melakukan hal tersebut demi
kelangsungan hidupnya. Tetapi cara yang mereka gunakan itu salah.
Sehingga dapat merugikan orang lain
TUGAS MINGGU KE 9 ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya. Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B. CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
D. PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai dasar keyakinan.
F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setaip manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengenal
kita harus mengenal dulu diri kita sendiri itu seperti apa dan bagaimana untuk menyesuaikan nya.
2. Mengerti
kita harus mengerti semua apa yang telah kita lakukan dan apa yang sudah kita lakukan.
3. Menghayati
apabila kita sudah mengenal dan mengerti selanjutnya kita harus menghayatinya dengan hati. Dalam artian kita melakukan nya sesuai keinginan dalam hati kita.
4. Meyakini
Dalam melakukan suatu kegiatan kita harus menyakini dengan hati yang bersih dan berserah diri kepada allah. insyaallah kita akan di berikan suatu petunjuk yang bener oleh allah.
5. Mengabdi
Setelah semua yang tadi telah kita lakukan tinggal kita mengabdi kepada negara dimana tempat kita tinggal. Dan tidak lupa juga membalas semua kebaikan kedua orangtua kita karna tanpa doa orangtua kita tidak akan bisa sukses.
TUGAS MINGGU KE 8 ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA dan KEADILAN
Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Macam-macam keadilan
•Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.
•Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya
apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan.
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.
Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.
Nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik!”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Pemulihan Nama Baik
Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pemulihan kepada kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian rehabilitasi dalam UU No. 14 Tahun 1970 adalah pemulihan hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22 KUHAP, rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena permohonan ganti kerugian, karena aparat salah melakukan penangkapan, atau tidak sesuai dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu (setelah praperadilannya dikabulkan oleh hakim) maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali. Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi itu adalah pihak yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan (ada campur tangan aparat) karena rehabilitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka atau terdakwa. Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan hanya menyangkut nama baik saja karena rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya. Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh:
Rangga memberikan makanan kepada teman sekolahnya Retno yang kebetulan sedang tidak membawa makanan dan uang saku. Dilain kesempatan ketika Rangga lupa membawa bekal makanan dan uang sakunya atau sedang dalam kesulitan, Retno memberikan makanan atau bantuan kepada Rangga. Perbuatan Retno kepada Rangga tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.
TUGAS MINGGU KE 7 ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Penderitaan
Pengertian penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir
atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup.
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar
manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya
manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja
mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang
diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai
pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui
melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia
sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya
Siksaan
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang,
timbullah penderitaan. Dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman
siksaan yang dialami manusia diakhirat nanti. Seperti dalam surat
Al-Ankabut ayat 40 menyatakan: “masing-masing bangsa itu kami siksa
dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani
dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan
halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami
benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami
tenggelamkan seperti kaum Nuh.” Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak
akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri
sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Kesepian dialami oleh seseorang yang merasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Ketakutan
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya
disebut phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, dan Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka, Gamang adalah ketakutan bila seseorang di tempat tinggi, Kegelapan adalah suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat gelap, Kesakitan adalah ketakutan pada rasa sakit yang akan dialami, Kegagalan adalah ketakutan seseorang karena merasa bahwa apa yang akan dilakukan mengalami kegagalan.
Para
ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala
dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan,
dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah
problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan
ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih
parah.
Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan
dan perjuangan Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang
bersifat kodrati. Dan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar
dari penderitaan. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat
ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia, karena itu
terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi
penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan
budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita
sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena
itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai
rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi
kesulitan hidup. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup
dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia
hanya merencanakan dan Tuhanlah yang menentukan. Kelalaian manusia
merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan.
Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita. Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati dari pada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya, maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri. Oleh karena itu kita sebagai manusia yang mempunyai daya juang yang tinggi tidak seharusnya kita pesimis menghadapi penderitaan ini alangkah lebih baiknya kita terus berdoa kepada Tuhan yang maha esa supaya diberikan hidayahnya.
Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita. Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati dari pada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya, maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri. Oleh karena itu kita sebagai manusia yang mempunyai daya juang yang tinggi tidak seharusnya kita pesimis menghadapi penderitaan ini alangkah lebih baiknya kita terus berdoa kepada Tuhan yang maha esa supaya diberikan hidayahnya.
Penyebab Penderiataan
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang
disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan
nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan
nasib buruk itu manusia penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara
sesama manusia maka manusia lain menderita misalnya:
1.
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya,
sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman
penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya supaya perbuatan itu dapat
diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkan pembantu yang
telah menderita itu dipulihkan.
2.
Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya
sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi
hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya perbuatannya itu
dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.
3.
Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman
Rendra dalam puisinya "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta"
perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang
wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang
sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu
kota itu. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga
menyebabkan penderitaan manusia, Tetapi manusia tidak menyadari hal ini.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan.
Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam
ini dialami manusia. Beberapa kasus penderita dapat diungkapkan berikut
ini :
1.
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh
orang tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh
pendidikan sampai di Universitas dan akhirnya memperoleh gelar Doktor di
Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR Thaha Husen, guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
2.
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima
cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga
istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan
pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga
istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah
sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga
sikaphidup yang lemah seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang
luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Pengaruh penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bemiacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan
karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap
ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal
kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dart
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Apabila
sikap negatif dan sikap positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman
kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan
memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk
mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan
tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan.
Pengaruh
yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan biasanya
hubungan dia dengan orang lain terganggu , Sifat mental dia mengalami
gangguan dan menghancurkan kehidupanya.
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam –
macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini
diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif
ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup.
TUGAS MINGGU KE 6 ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan keindahan
Pengertian Keindahan
Kata
keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,
molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala
hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah
tangga, suara warna, dan sebagainya. Karena itu keindahan dapat
dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian dari hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan juga
bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,
waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
RENUNGANRenungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
KESERASIAN
Keserasian
berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena
benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung
unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian
perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas
dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.TUGAS MINGGU KE 5 ILMU BUDAYA DASAR
Arti Cinta Kasih
Cinta
kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa,
yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang
menimbulkan tanggungjawab.Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih
saying dan kemesraan.Belas kasihan dan pengabdian.Cinta kasih yang
disertai dengan tanggungjawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan
antara manusia denganTuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas
Kasihan
dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung-jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kebahagiaan.
Macam Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
a. Cinta
kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap
anak.Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan
berguna dikemudian hari.
b. Cinta
kasihan antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian
terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan,
apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih
terhadap gadis itu.
c. Cinta
kasihan antara sesame manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung
kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti
bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d. Cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut
perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta
kasih kepada Tuhan penciptanya.
e. Cinta
kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan
taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di
hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu
hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta
kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Berbagai bentuk cinta :
1. Cinta kepada thagut : Syetan atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang cinta :
1. Cinta Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an
telah mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang
membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa
seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala
keburukan. (QS, al-"Adiyat, 100:8)
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan
dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya
pada diri sendiri dan egoismenya. Allah ketika member isyarat tentang
kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh
kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menurus
untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian
kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam
cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang
bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara
suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan
hidup keluarga :
“Dan
diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan
keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk
keluarga.
4. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh
iktan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan
anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan,
melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as.
Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya
dengan penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke
perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan
nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah
kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)
5. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh
alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah
laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Arti Kasih Sayang
Kasih
sayang, adalah rasa yang didamba setiap insan di dunia ini. Kasih
seorang ibu kepada anaknya, pun sebaliknya kasih anak kepada orang
tuanya. Yang lebih universal adalah kasih sayang kepada sesama manusia,
lingkungan dan semua makhluk yang ada di bumi termasuk mencintai bumi
itu sendiri.
Salah, jika memaknai hari kasih sayang sebagai hari free seks nasional untuk kalangan tertentu yang sedang dimabuk cinta tanpa ikatan yang sah. Apalagi jika masih sebagai sepasang remaja. Jalan hidup masih terlalu panjang jika diisi dengan sesuatu hal yang sifatnya kesenangan sesaat atau hedonisme.
Kasih sayang menjadi kehilangan makna jika tanpa disertai suatu tindakan yang nyata. Tak perlu dengan hal-hal besar. Cukup dengan yang sederhana saja. Dimulai dengan yang ada di sekitar kita.
Senyum. Menjadi awal pembuka sebuah kasih kepada sesama. Cobalah..jangan pelit untuk menarik bibir membentuk sebuah senyum nan tulus.
Tertawa. Sedikit lebih tinggi jenjangnya dengan senyum. Berbagilah kebahagiaan dengan menciptakan tawa bagi orang lain dan lakukan bersama-sama. Sangat bermanfaat bagi ketenangan jiwa. Asal jangan untuk menertawakan kekurangan orang lain. Menertawakan diri sendiri lebih mungkin. Tapi tak semua orang bisa melakukannya. Sangat sulit jika belum terbiasa dan tak ingin dicap gila oleh orang lain. Lakukan diam-diam saat yakin tak ada orang lain yang mendengar. Setelah itu, buatlah orang lain untuk bisa tertawa.
Berbagi. Apa yang kita punya, bagilah kepada yang memerlukannya. Materi, ilmu, pengetahuan, tenaga , apapun yang masih mampu untuk kita beri. Tak perlu menunggu menjadi orang kaya dulu baru memberi. Lakukan sekarang juga dengan apa yang bisa kita berikan. Banyak sedikit relatif jumlahnya. Yang pasti akan sangat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Peduli. Buka mata lebar-lebar, buka telinga dan pintu hati kita. Betapa banyak di luar sana orang yang tidak seberuntung kita. Mulailah dengan sapaan hangat bukan tatapan sinis kepada yang papa. Berhenti untuk menghakimi dengan mencari-cari kesalahan mereka. Masih banyak yang tidak tahu bagaimana cara menjadi orang yang layak. Kita lebih beruntung masih bisa makan 3 kali sehari. Kita dianugerahi kepandaian yang lebih sehingga bisa menghasilkan banyak rupiah. Kita mampu dan bersyukur menjadi pribadi yang lebih diuntungkan.
Setiap hari, adalah tanggal 14 Februari. Tak ada batasan untuk mengasihi sesama hanya di tanggal ini. Hanya sekedar pengingat dan waktu untuk merefleksikan diri kita apakah kita sudah cukup menjadi insan yang penuh kasih sayang kepada sesama. Atau sebaliknya ? Kita adalah sang penindas yang membiarkan kasih sayang dalam diri kita menjadi mati. Semoga tidak.
KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan
berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang
dilandasi rasa cinta dan kasih.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
•
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal
pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang
menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
•
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam
perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih
sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
•
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan
pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan
sebagainya.
PEMUJAAN
Pemujaan
adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita
senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja
pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti
Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang
telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi
keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan
tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk
menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan
kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur.
Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan
keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pengertian belas kasih :
Belas kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana kapasitas
emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap
sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial
yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam
filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Cara-cara menumpahkan belas kasih :
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.
Pengertian cinta kasih erotis :
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan
dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan
jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri
seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara
seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta
kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora
dan sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati,
mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai
dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi
lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia
berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi
kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.
TUGAS MINGGU KE 4 ILMU BUDAYA DASAR
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Sastra
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks
yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang
berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang
agak biasa adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi
sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau
abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan
sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain
itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak
berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah
Novel
Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
Syair
Pantun
Sandiwara/drama
Lukisan/kaligrafi
Sastra
memang memiliki potensi yang hebat untuk menghibur. Dan karenanya
sebagai barang komoditi nilainya tinggi. Kaitannya dengan bisnis dan
industri juga meyakinkan. Sebuah karya sastra dapat meledak, mengalami
ulang cetak setiap tahun dengan oplag raksasa dalam berbagai bahasa.
Namun
sastra tidak semata-mata kelangenan, tetapi juga dokumen perjalanan
pemikiran yang menjadi bagian dari perjalanan sejarah. Uncle Toms’s
Cabin karya Beecher Stowe yang melukiskan derita dan nestapa budak kulit
hitam di Amerika Serikat, telah diakui sebagai salah satu pemicu perang
Saudara di Amerika dalam rangka menghapuskan perbudakan.
Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Pengertian dari Prosa
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin
"prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa
dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua
bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa
indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah
prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Jenis-jenis Prosa
terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis- jenis Prosa lama :
Dongeng
Hikayat
Sejarah
Epos
Cerita Pelipur Lara
Jenis-jenis Prosa Baru :
Cerpen
Novel
Biografi
Kisah
Otobiografi
Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagai
tulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan
perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat
sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra antara
lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian
yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau
yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal
tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit
perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam enksiklopedi.
Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada
sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan
masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan dating atau kehidupan yang
asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Novel
seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar
terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan,
aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati
oleh generasi terkini. Novel yang bertlatar belakang perjuangan revolusi
seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan suatu tindakan
heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi
muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa
kepahlawanan perlu disentuhkan lewat hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan
lebih banyak kesempatan unutk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan
dalam kehidupan sendiri.
Adanya
semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang
memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan
wawasannya tentang tokoh,
hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra,
pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam
menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat
berlainan dari pribadinya. Seorang dokter dianggap memiliki status
sosial tinggi, tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas
perspektifnya tentang kehidupan manusia.
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua: Karya sastra yang
menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak
jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan
kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman
jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media
bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan
kata-katanya.
kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas
penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura
bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik
dan memberi kejelasan gambaran angan.Figura bahasa, seperti gaya
personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir
Kata-kata
yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu,
berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan
memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "pengalaman
perwakilan". Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah
satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari
sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas. Dengan pengalaman
perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa
memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak
tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya
sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia
menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi
juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai
mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara
imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang
bisa berupa :
- penderitaan atas ketidak adilan
- perjuangan untuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Contoh :
aku mencintaimu
Aku suka cara mu menatap mataku
Aku suka cara mu menggenggam tanganku
Aku suka cara mu mencium kening ku
Aku suka cara mu mencium pipi ku
Aku suka cara mu memerhatikan ku
Aku suka cara mu mencintai ku
Dan aku suka semua yang ada dirimu duhai cintaku
Langganan:
Postingan (Atom)